Macrame *tas Kur Pesta part 2
Haiiiiii, posting lagi tentang tas kur, kali ini saya “Dian Sispayani” sedang bereksperimen dengan tas kur alias macramé untuk pesta, ukurannnya sedikit lebih kecil, lebarnya 30 cm dengan tinggi sepanjang 15 cm, harga RP. 60.000, cukup terjangkau. Warna ijo yang cantik ^_^,
Tas kur pesta yang simple, bisa di padu padankan dengan dres atau kebaya, atau batik, atau sesuatu yang etnik lainnya. Kata etnik, mari kita bicarakan hal-hal tradisional dan etnik lainnya, salah satunya adalah suatu kerajinan yang dibuat oleh tangan. Tas kur di atas adalah sebuah buatan tangan yang cantik *bukan karena ini tas buatan saya. Tapi emang betul *silahkan searching di google untuk melihat variasi model tas kur ini.
Saya saja sampai bingung harus membuat yang model apa setiap harinya, karena model tas kur ini banyak banget, tapi sebanyak itu belum tentu di sukai konsumen, untuk itu sesuatu yang bagus belum tentu laku, tapi sesuatu yang sederhana dan simple biasanya laku. *tapi ini nggak berlaku untuk orang urban, soalnya biasanya masyarakat urban lebih suka sesuatu yang agak fashionis *maksud dari fashionis adalah, Sesutu yang nggak biasa di pake dengan PD oleh orang desa #begitulah saya menyebutnya.
Orang desa, adalah orang dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan akan fashion termasuk rendah, mereka tidak pernah tau apa itu jumpsuit, long dress, flolar skirt atau fashion-fashion lainnya, yang mereka tau kain sarung, kemerja, kaos oblong dan sandal jepit, *ini sebagian besar, kalo sebagian kecilnya gag menutup kemungkinan kalau ada orang desa yang kuliah tinggi juga, tapi itu Cuma sebagian kecil.
Tinggal di desa yang perekonomiannya rendah dan membuka usaha kur ini butuh perjuangan yang keras, kenapa? soalnya uang sangat sulit disini, apa lagi untuk membeli tas berkisar antara RP. 35.000-RP. 200.000, mereka pasti akan pikir panjang. Tapi nggak ada salahnya mencoba, membuat tas kur yang bisa dijangkau oleh masyarakat desa.. dan menurut saya tas kur ini cocok di pakai oleh masyarakat desa, soalnya tas ini yang tahan sampai bertahun-tahun, nah itung-itung pengiritan nggak beli tas selama bertahun-tahun, beli satu harga mahal tapi tahan 5 tahun, dari pada beli murah tapi gag tahan 1 bulan, lebih ekonomis kan?. Itu cara Dian berbisnis. ^_^, lupp my life,
Tas kur pesta yang simple, bisa di padu padankan dengan dres atau kebaya, atau batik, atau sesuatu yang etnik lainnya. Kata etnik, mari kita bicarakan hal-hal tradisional dan etnik lainnya, salah satunya adalah suatu kerajinan yang dibuat oleh tangan. Tas kur di atas adalah sebuah buatan tangan yang cantik *bukan karena ini tas buatan saya. Tapi emang betul *silahkan searching di google untuk melihat variasi model tas kur ini.
Saya saja sampai bingung harus membuat yang model apa setiap harinya, karena model tas kur ini banyak banget, tapi sebanyak itu belum tentu di sukai konsumen, untuk itu sesuatu yang bagus belum tentu laku, tapi sesuatu yang sederhana dan simple biasanya laku. *tapi ini nggak berlaku untuk orang urban, soalnya biasanya masyarakat urban lebih suka sesuatu yang agak fashionis *maksud dari fashionis adalah, Sesutu yang nggak biasa di pake dengan PD oleh orang desa #begitulah saya menyebutnya.
Orang desa, adalah orang dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan akan fashion termasuk rendah, mereka tidak pernah tau apa itu jumpsuit, long dress, flolar skirt atau fashion-fashion lainnya, yang mereka tau kain sarung, kemerja, kaos oblong dan sandal jepit, *ini sebagian besar, kalo sebagian kecilnya gag menutup kemungkinan kalau ada orang desa yang kuliah tinggi juga, tapi itu Cuma sebagian kecil.
Tinggal di desa yang perekonomiannya rendah dan membuka usaha kur ini butuh perjuangan yang keras, kenapa? soalnya uang sangat sulit disini, apa lagi untuk membeli tas berkisar antara RP. 35.000-RP. 200.000, mereka pasti akan pikir panjang. Tapi nggak ada salahnya mencoba, membuat tas kur yang bisa dijangkau oleh masyarakat desa.. dan menurut saya tas kur ini cocok di pakai oleh masyarakat desa, soalnya tas ini yang tahan sampai bertahun-tahun, nah itung-itung pengiritan nggak beli tas selama bertahun-tahun, beli satu harga mahal tapi tahan 5 tahun, dari pada beli murah tapi gag tahan 1 bulan, lebih ekonomis kan?. Itu cara Dian berbisnis. ^_^, lupp my life,
Komentar